Rabu, 20 April 2011

AL-HIWAR



Mu’adz bin Jabal dan Ibnu ‘Abbas ra bercerita : Suatu saat kami para sahabat bersama Rasulullah saw sedang berada di dalam rumah seorang sahabat anshar di Madinah, tiba-tiba mendengar suara yang memanggil dari luar rumah :
Iblis                       : Wahai penghuni rumah ! Apakah kalian mengizinkan aku masuk ? karena kalian membutuhkanku !
Rasul saw bertanya kepada para sahabat : Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?
Para sahabat   :  Tentu Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu
Rasul saw          : Dia adalah Iblis terkutuk
Umar                   : Ya, Rasulullah saw apakah engkau mengizinkan aku untuk membunuhnya ?
Rasul saw          : Bersabarlah wahai Umar ! Apakah engkau tidak tahu bahwa di termasuk yang tertunda kematiannya.
Iblis masuk ke tengah-tengah jama’ah, ternyata dia berupa orang yang sudah tua bangka, matanya buta sebelaj, dagunya berjanggut tujuh helai, rambut panjangnya keatas seperti bulu kuda, kelopak matanya memanjang ke atas (tidak kesamping), kepalanya seperti kepala gajah yang besar, gigi taringnya keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti dua bibir macan.




Rasul saw          : Sekarang silahkan bukakan pintu untuknya, karena dia diperintahkan oleh Allah, kemudian perhatikan dan pahamilah apa yang diucapkan nanti, dengarkan apa yang disampaikan kepada kalian.
 Iblis                       : As-Salamu’alaika yaa Muhammad !
 As-Samu’alaikum yaa jamaatal muslimin
Rasul saw          : As-Salaamu lillah yaa laa’inin, aku tahu engkau punya keperluan kepada kami, apa perlu wahai iblis ?
Iblis                       : Wahai Muhammad sesungguhnya aku dating bukan kemauanku sendiri, melainkan
terpaksa karena diperintah, Aku didatangi Malaikat suruhan Allah Maha Agung, agar menemuimu
dalam keadaan hina dan bersahaja, aku harus memberi tahu bagaimana tipu muslihatku, cara aku
menggoda, membujuk dan merayu bani Adam, aku harus jujur menjawab pertanyaanmu. Allah
mengancamku, jika aku berbohong sekali saja kepadamu, aku akan dikutuk, dihempas-hempas angin,
dan Allah akan member kemenangan kepada musuhku (manusia)
Iblis                       : Wahai Muhammad, sekarang silahkan bertanya kepadaku
Rasul saw          : Baiklah jika engkau jujur, siapa orang yang paling kamu benci ?
Iblis                       : Engkau, wahai Muhammad ! Engkau makhluk Allah yang paling aku benci, kemudian pengikut agamamu yang lurus !
Rasul saw          : Kemudian siapa lagi ?
Iblis                       : Anak muda yang bertaqwa
Rasul saw          : Kemudian siapa lagi ?
Iblis                       : Orang ‘alim yang wara’ dan penyabar
Rasul saw          : Lalu siapa lagi ?
Iblis                       : Orang yang terus menerus  menjaga dirinya dalam keadaan kesucian, juga yang bersih hatinya dari su-uzhzan, iri hati, banyak bersuci dan bertaubat
Rasul saw          : Lalu, siapa lagi ?
Iblis                       : Orang miskin yang sabar, yang tidak mengeluhkan kemiskinannya kepada orang lain,
dia hanya mengadukan kemiskinannya kepada Allah, orang miskin itu sangat dicintai Allah karena
kesabarannya, bukankah Allah telah menyatakan :
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
"Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah Karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”
Iblis                        : Maka aku benci kepadanya. Aku akan terus menggodanya, dan ada kabar lagi dari Allah
bahwa kesabaran dan ampunan adalah keuntungan serta keutamaan yang tidak akan pernah ada ruginya

“Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan” (. اشرء : ٤٣)
Rasul saw          : Bagaimana kamu tahu seseorang termasuk sabar ?
Iblis                       : Wahai Muhammad ! Ketahuilah, jika seseorang mengadukan kesulitannya kepada makhluk selama tiga hari maka Allah tidak akan memasukkannya dia kepada golongan orang yang sabar dan yang bersyukur merupakan bagian dari kekuasaan Allah, dan dalam al-Qur’an menyebutnya berkali-kali :
Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat kami, (dan kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur. (Q.S. Ibrahim : 5)
Rasul saw          : Lalu siapa lagi ?
Iblis                       : Orang yang bersyukur            
Rasul saw          : Bagaiamana kamu tahu seseorang bersyukur ?
Iblis                       : Ketika aku melihat dia meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan mengambil yang halal, tidak tamak, qana’ah, selalu bersedekah, dan aku tak henti-hentinya menggodanya, serta menakut-nakuti faqir.
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui”. (Q.S. Al-Baqarah : 268)

Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah : 34)
Rasul saw          : Bagaimana keadaanmu jika umatku shalat ?
Iblis                       : Aku merasa panas dan gemetar, tetapi tetap aku intip dia agar dapat berpaling
Rasul saw          : Mengapa sampai begitu, wahai terkutuk ?
Iblis                       : Bukankah jika hamba sujud kepada Allah sekali saja, maka Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat, dan perintah sujud itu, awal dari murka Allah kepadaku hingga sekarang.
Rasul saw          : Jika mereka shaum (puasa) ?
Iblis                       : Aku terbelenggu, sampai mereka berbuka, dan aku ganggu terus sampai dia mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasanya.
Rasul saw          : Jika mereka menunaikan haji ?
Iblis                       : Aku menjadi gila, karena aku tidak tahu lagi dari mana aku memasukkan tipu daya, semua pintu telah tertutup, ketika mereka bertalbiyah, tetapi aku terus mengintainya, agar ibadahnya batal dengan takabbur, riya, dan bangga.
Rasul saw          : Jika mereka membaca al-Qur’an ?
Iblis                       : Adduuuh....! aku meleleh seperti timah meleleh diatas api
Rasul saw          : Jika mereka berzakat ?
Iblis                       : Seakan-akan orang itu mengambil gergaji, atau kampak dan memotongku menjadi dua.
Rasul saw          : Mengapa begitu ? wahai Abu Murrah !
Iblis                       : Bukankah ada empat manfaat dalam berzakat itu yang menjadikan jauh dariku :
1.      Tuhan menurunkan berkah atas hartanya
2.      Orang yang berzakat itu disenangi makhluk Allah yang lain
3.      Zakat menjadi penghalang antara dirinya dengan api neraka
4.      Tuhan menghindarkan bencana dan malapetaka darinya
Rasul saw          : Kapan kamu merasa mudah membujuk umatku ?
Iblis                       : Pada tiga situasi
1.      Ketika marah, karena dia sendiri telah mengobarkan nafsunya
2.      Ketika bingung (menentukan pilihan) saat itu aku menyusup dengan cepat
3.      Ketika laki-laki dan perempuan (bukan muhrim) berkhalwat (bertemu), aku tunggu sampai mereka melakukan sesuatu
Rasul saw          : Apa pendapatmu tentang Abu Bakar ?
Iblis                       : Wahai Muhammad ! Saat Jahiliyah saja dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia taat kepadaku sesudah ikut kamu, dia tidak dapat aku bujuk lagi, jadi aku tinggalkan saja.
Rasul saw          : Apa pendapatmu tentang Umar ?
Iblis                       : Demi Tuhan ! tiada aku bertemu dengannya kecuali aku lari dari padanya, dia orang yang tegas dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Rasul saw          : Apa pendapatmu tentang Ustman ?
Iblis                       : Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya.
Rasul saw          : Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?
Iblis                       : Andai saja aku dapat selamat darinya, dan tidak pernah bertemu dengannya, dan andai aku dapat menukar kepala, kemudian dia meninggalkanku, dan aku meninggalkanya, tetapi sama sekali dia tidak pernah melakukan hal itu.


Rasulullah saw menghela nafas sejenak, lalu meluncurlah ungkapan :
 
“ Segala puji bagi Allah, yang telah membahagiakan umatku, dan menyengsarakanmu sampai hari Qiamat”

Iblis serta merta menyambut ungkapan Rasulullah saw :
 “ Haihaata....haihaata....” (tidak mungkin...tidak mungkin...) mana mungkin umatmu bahagia ? sementara aku masih hidup sampai hari Qiamat. Bagaimana engkau senang dengan umatmu, sementara aku masuk dalam darah-daging mereka, dan mereka tidak melihatku, Demi Tuhan yang menciptakanku dan menjadikanku menunggu, akan aku sesatkan mereka semua !!!
 

Wahai Muhammad, bagaimana umatmu akan bahagia sesungguhnya ada di antara mereka yang durhaka kepada Ibu-Bapaknya, dia hanya memikirkan haknya, melupakan kewajibannya, dia aku jadikan lupa akan keberadaan dirinya dalam perut ibunya, bahkan aku jadikan dia memandang hina Ibu-Bapaknya, jika aku berhasil memperdaya dia, maka aku tambah pengikut, dan dia pasti sengsara di dunia, dan di akhirat bersamaku di NERAKA....!!!
Wahai Muhammad ! bagaimana umatmu bahagia, sementara yang miskin di antara mereka aku bujuk untuk meninggalkan shalat, aku katakan shalat itu hanya wajib bagi yang mendapat rizki dari Allah, aku katakan kepada yang sakit, shalat itu tidak wajib atasmu, karena sakit, ia wajib kepada yang sehat, karena Allah berfirman : “Tidak ada halangan bagi yang buta, tidak pula bagi yang pincang, tidak pula bagi yang sakit” (Q.S. Al-Fath : 17)
Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.”
Ketahuilah Muhammad, betapa banyak umatmu yang telah aku sesatkan dengan angan-angan kosong, aku jadikan mereka memandang indah perbuatan buruknya. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia, sementara aku mengeluarkan seper enam umatmu dari Islam. Walaupun demikian ada juga umatmu yang aku takuti
Rasul saw          : Siapa dari umatku yang paling kamu takuti ?
Iblis                       : Umatmu yang tidak pernah menunda mandi Janaba, umatmu yang gemar bersuci, bukankah aku terbuat dari api, dan umatmu mandi dengan air, aku takut dengan kesucian.
Rasul saw          : Kemudian siapa lagi ?
Iblis                       : Umatmu yang sedang marah, kemudian segera berwudhu, sebab dengan wudhu, aku tidak bisa mendekatinya, diapun tenang dan sadar.
Rasul saw          : Wahai Laknatullah...!!! Siapa teman dudukmu ?
Iblis                       : Pemakan riba, aku kacaukan dia dengan jual beli, aku yakinkan riba itu menguntungkan, sebab umatmu itu lebih mencintai harta melebihi cintanya kepada Allah swt.
Rasul saw          : Siapa teman kepercayaanmu ?
Iblis                       : “ PEZINA ” dalam hal ini umatmu dalam gengamanku...sehingga dia tidak dapat meninggalkanya, dan aku hiasi perbuatan itu sehingga selalu indah, aku jadikan sebagai kebutuhan dan kebiasaannya, dan dalam hal ini banyak umatmu yang jadi pengikutku.
Rasul saw          : Siapa teman tidurmu ?
Iblis                       :“ Orang yang mabuk “, ia merasa puas dengan perbuatannya, dan akan tidur bersamaku dengan nyenyak.
Rasul saw          : siapa tamumu ?
Iblis                       : “pencuri”
Rasul saw          : siapa utusanmu ?
Iblis                       : tukang sihir, selalu mengobarkan dendam untuk membalas lebih kejam, dalam hal ini aku serahkan urusanku kepadanya, utusanku itu sudah lihai mengaturnya, sehingga aku cukup mengontrolnya
Rasul saw          : Apa kesukaamu ?
Iblis                       : Orang yang bersumpah cerai, kemudian kuhiasi istrinya sehingga menarik lalu mereka berhubungan dan lupa dengan cerainya sehingga sesungguhnya mereka berzina.
Rasul saw          : Siapa kekasihmu ?
Iblis                       : Orang yang meninggalkan shalat jum’at. Semula hanya sekali saja, lalu dua kali, dan seterusnya, sehingga menjadi kebiasaan.
Rasul saw          : Wahai terkutuk ! siapa yang memotong punggungmu ?
Iblis                       : Ringkihan kuda yang berperang di jalan Allah, aku bujuk penunggangnya supaya takut mati, sehingga meninggalkan perang sebagai pengecut.
Rasul saw          : Apa yang melelehkanmu ?
Iblis                       : Taubanya orang yang bertaubat. Disini aku merasa kalah, tetapi aku gelincirkan lagi dengan dosa yang lain, sehingga aku berhasil.
Rasul saw          : Apa yang menjadi hangus hatimu ?  
Iblis                       : Banyak istigfhar kepada Allah, siang dan malam
Rasul saw          : Apa yang membuat mukamu muram ?
Iblis                       : Zakat secara sembunyi-sembunyi.
Rasul saw          : Apa yang membutakan matamu ?
Iblis                       : Shalat malam, karena pelakunya akan diberi kedudukan yang mulia di sisi Allah    
( QS. Al-Israa’ : 79)

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”.
( QS. Al-Israa’ : 79)
Rasul saw          : Apa yang memukul kepalamu ?
Iblis                       : Memperbanyak shalat berjama’ah.
Rasul saw          : Siapa yang paling bisa membagaiakan hatimu ?
Iblis                       : Orang yang sengaja meninggalkan shalat.
Rasul saw          : Siapa manusia yang paling sengsara (celaka) menurutmu ?
Iblis                       : Orang kikir atau pelit yang tidak mengerti sedekah itu untuk dirinya.
Rasul saw          : Siapa yang paling menyita pekerjaanmu/menyibukkanmu ?
Iblis                       : Majelis-majelis ulama yang menelaah tentang ilmu agama Allah, didalam majelis ini aku menjadi gelisah.
Rasul saw          : Bagaimana kamu makan ?
Iblis                       : Dengan tangan kiriku dan jari-jariku.
Rasul saw          : Dimana engkau melindungi anak-anakmu ketika panas ?
Iblis                       : Di balik kuku-kuku manusia yang panjang (belum dipotong) untuk berteduh anakku. Umatmu lupa pada ajaranmu tentang fitrah yaitu memotong kuku, dan akulah yang melupakannya
Rasul saw          : Berapa keperluanmu yang kamu mintakan kepada Allah ?
Iblis                       : Sepuluh perkara...
Rasul saw          : Apa itu, Wahai terkutuk ??
Iblis                       :
1.      Aku mohon kepada-Nya agar aku punya Rumah, maka rumahku adalah kamar mandi, maka aku senang jika umatmu berlama-lama di rumahku.
2.      Aku memohon agar aku punya Masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Bukankah masjidku tempat orang berbohong dan bersumpah palsu, khiyanat dan pengurang takaran dan timbangan.
3.      Aku mohon agar aku punya Al-Qur’an, maka sya’ir adalah al-Qur’anku, ternyata umatmu mencintai sya’ir berkat rayuanku.
4.      Aku mohon agar aku punya Adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku. Kebanyakan umatmu mengabaikan adzan, dia merasa terpanggil dengan terompetku yang berirama nafsu-nafsu.
5.      Aku mohon agar aku mempunyai Tempat Tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku, aku berikan selimut tebal agar tidak kedinginan.
6.      Aku mohon agar aku punya Teman-Teman yang menolongku, maka kelompok orang yang tidak mengerti ketetapan Allah menjadi teman-teman yang membantuku.
7.      Aku mohon agar aku punya Teman-Teman dekat, maka orang-orang yang menyumbang hara kekayaan untuk kema’shiyatan adalah teman dekatku. Dia (Iblis) kemudian membacakan ayat... (Q.S. Al-Israa’ : 27)
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Q.S. Al-Israa’ : 27)
1.      Aku mohon kepada-Nya agar aku dapat Berserikat dalam diri Bany Adam (tidak mau lepas walau sekejap dalam menggoda), maka Allah mempersilahkan orang yang jauh dari mengingat Allah.
2.      Aku memohon agar dapat Berserikat dalam harta mereka, maka umatmu mencampur baurkan yang halal dengan yang haram.
3.      Aku berserikat dengan anak-anak mereka, Dia mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka bagi yang bersetubuh dengan tidak berdo’a. (Q.S. Al-Israa’ : 64)
“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.
Wahai Muhammad ! Akulah yang mengajak umatmu gemar berjudi. Akulah yang mendampinginya sehingga dia lupa kepada keluarganya. Istri dan anak-anaknya, bahkan dirinya sendiri. Akulah yang menepuk-nepuk bahunya, baik sewaktu menang maupun kalah, dengan begitu dia pasti akan kembali mengulanginya.
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka aku ikut memakannya, dengan cara menyita hartanya sehingga tidak berkah, aku juga ikut makan makanan yang bercampur antara riba dan haram. Aku juga ikut memakan segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari Syaithan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah ketika bersetubuh dengan istrinya, maka Syaithan akan ikut bersetubuh, akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan ta’at kepadaku.
Do’a yang diajarkan Rasulullah sebelum Bersetubuh :
اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Rasul saw          : Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu...
Iblis                       : Wahai Muhammad !!! aku memohon kepada Allah agar bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemana pun sesuai kemauanku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau aku mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku : Engkau dapat melakukan apa saja yang engkau minta, akhirnya aku merasa senang dan bangga sampai hari Qiyamat. Aku memiliki anak yang aku beri nama “Atamah” ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum shalat isya. Aku juga punya anak yang aku beri nama “Mutaqodhi” apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan menutupinya, maka anakku tersebut senantiasa membatalkan dan dipamerkanya di tengah-tengah manusia sehingga semia manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan 99 pahalanya, yang terisi hanya satu pahala, sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan di beri 100 pahala, aku punya anak lagi bernama “Kuhyal” ia bertugas mengusapi celak mata semua manusia yang sedang berada di majelis pengajian, dan ketika khatib memberikan khutbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.
Setiap kali ada perempuan yang keluar, pasti ada syaithan yang duduk di pinggulnya, dan ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kedua kukunya, dimana mereka akan menghiasi orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu berkata kepadanya : Keluarkan tanganmu, akhirnya ia keluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak lalu kelihatan nodanya. Wahai Muhammad ! sebenarnya aku tidak dapat menyesatkan sedikitpun dari umatmu, akan tetapi aku hanya akan mengaggu dan menghiasi. Andaikata aku memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu tidak akan membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih mengucapkan  “Tidak ada Tuhan Selain Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya”, dan tidak ada lagi orang yang shalat, puasa, dan zakat. Sebagaimana engkau wahai Muhammad tidak berhak memberikan hidayah sedikitpun kepada siapa pun, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Allah. andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang pun kafir di muka bumi ini. Engkau adalah sebagai hujjah Allah terhadap makhluk-Nya. Sementara aku adalah menjadi sebab celakanya orang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang yang celaka....


Senin, 18 April 2011

MODEL PEMBELAJARAN


I.       PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran :
1.      Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik.
2.      Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.      Langkah-langkah  mengajar yang duperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal.
4.      Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
jika digambarkan dalam diagram venn :
 Keterangan :
A : model pembelajaran
B : strategi pembelajaran
C : metode pembelajaran
D : teknik mengajar


II.    MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
A.      MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
1.      Pengertian Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar.
2.      Macam-Macam Pembelajaran Langsung
Adapun macam-macam pembelajaran langsung antara lain :
1          Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar.
2          Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal.
3          Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit.
4          Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah dan ekspositori, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih banyak dilibatkan.
5          Questioner
6          Mencongak
3.      Ciri-Ciri pada Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri, antara lain :
1.        Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru.
2.        Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.
3.        Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya pembelajaran.
4.        Materi ajar bersumber dari guru.


4.      Tujuan Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Dengan model ini cakupan materi ajar yang disampaikan lebih luas dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lain.

B.       MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1.      Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak­tidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, dkk, 2000:7).
Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen.
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar (Nur dan Wikandari, 2000:25).
Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu.
2.      Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Ada 4 macam model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Arends (2001), yaitu;
1.        Student Teams Achievement Division (STAD)
2.        Group Investigation
3.        Jigsaw
4.        Structural Approach
Sedangkan dua pendekatan lain yang dirancang untuk kelas-kelas rendah adalah;
1.      Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) digunakan pada pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat TK sampai SD), dan
2.      Team Accelerated Instruction (TAI) digunakan pada pembelajaran matematika untuk tingkat 3-6 (setingkat TK).
Model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan (Arends, 1997: 110-111).
a.         Struktur tugas mengacu pada cara pengaturan pembelajaran dan jenis kegiatan siswa dalam kelas
b.        Struktur tujuan, yaitu sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai oleh siswa dan guru pada akhir pembelajaran atau saat siswa menyelesaikan pekerjaannya. Ada tiga macam struktur tujuan, yaitu:
1        Struktur tujuan individualistik
2        Struktur tujuan kompetitif
3        Struktur tujuan kooperatif
c.         Struktur penghargaan kooperatif, yaitu penghargaan yang diberikan pada kelompok jika keberhasilan kelompok sebagai akibat keberhasilan bersama anggota kelompok.
3.          Ciri-Ciri dan Tahapan pada Model Kooperatif
Menurut Arends (1997: 111), pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§ siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar,
§ kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah,
§ jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda,
§ penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.
Pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut (Ibrahim, M., dkk., 2000: 10)
1          Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.
2          Menyampaikan informasi.
3          Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4          Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.
5          Evaluasi atau memberikan umpan balik.
6          Memberikan penghargaan.
4.          Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak­tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim, dkk (2000:7-8) sebagai berikut:
1        Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
2        Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.
3        Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
5.          Ketrampilan Pembelajaran Kooperatif
Melalui model ini diharapkan tidak cuma kemampuan akademik yang dimiliki siswa tetapi juga ketrampilan yang lain.  Keterampilan-keterampilan itu menurut Ibrahim, dkk. (2000:47-55), antara lain:
1        Keterampilan-keterampilan Sosial
2        Keterampilan Berbagi
3        Keterampilan Berperan Serta
4        Keterampilan-keterampilan Komunikasi
5        Pembangunan Tim
6        Keterampilan-keterampilan Kelompok

C.      MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
1.      Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumanan, 2002 : 123).
2.      Macam-Macam Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Macam-macam pembelajaran berdasarkan masalah Menurut Arends (1997), antara lain :
1          Pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
2          pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3          belajar otentik (authentic learning), pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam konsteks kehidupan nyata.
4          Pembelajaran bermakna (anchored instruction), pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

3.      Ciri-Ciri dan Tahapan pada Pembelajaran Berdasarkan Masalah
ciri-ciri dari model pembelajaran berdasarkan masalah menurut Arends (2001 : 349), antara lain :
1          Pengajuan pertanyaan atau masalah.
2          Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
3          Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
4          Menghasilkan produk dan memamerkannya.
5          Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan ketrampilan berfikir.
Pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan langkah-langkah berikut.
1          Tahap-1
Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
2          Tahap-2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3          Tahap-3
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4          Tahap-4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
5          Tahap-5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. (Sumber: Ibrahim, 2000 : 13).
4.      Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri (Ibrahim, 2000 : 7).
Menurut Sudjana manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya.
5.      Peran Guru dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Menurut Ibrahim (2003:15), di dalam kelas PBI, peran guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru di dalam kelas PBI antara lain sebagai berikut:
1           Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari.
2          Memfasilitasi/membimbing penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen/ percobaan.
3          Memfasilitasi dialog siswa.
4          Mendukung belajar siswa.